Kost club - Chapter 2


Chapter 2
"Klub yang aneh"

Dan tanpa sadar aku tertidur di bawah pohon yang kutempati untuk bersantai sambil merasakan sejuknya angin di sini...namun setelah beberapa saat aku tertidur aku tiba – tiba saja terbangun, dan setelah kubuka mataku yang masih agak mengantuk itu tiba –tiba
“huwaaa!!!”
Sontak saja aku kaget karena aku melihat seorang perempuan berada tepat di sampingku, dan kulihat dia juga tertidur, aku sebetulnya heran mengapa dia tertidur di sini.
“hmm apa sebaiknya aku bangunkan saja ya?”ucapku dalam hati
          “ahhh tidak tidak tidak baik mengganggu orang sedang tidur”
Setelah aku berpikir untuk meninggalkannya tiba – tiba saja dia terbangun.
          “ehmm hoam... eh kenapa aku disini?”
          “huh ternyata kau sudah bangun ya”
          “hmm?”
          “yahh kayaknya rohnya masih belum menyatu dengannya”gumamku dalam hati
          “kau tadi tidur disampingku yahh walaupun aku juga tidak tau kenapa karena aku juga tertidur...”
          “oh iya!!”
          “eh! kenapa ?” heran
          “sebetulnya aku ingin mengundangmu ke dalam klub yang baru kami buat tapi aku melihatmu tertidur pulas jadi aku lebih baik menunggumu bangun karena angin yang terlalu sejuk aku jadi ikut tertidur juga hehe”
          “yah aku tau rasa anginnya seperti apa” ucapku dalam hati
          Dengan wajah yang penuh harap wanita ini memintaku untuk bergabung ke klubnya
          “jadi apa kau ingin ikut ke klub kami”
          Dengan santainya aku langsung menjawab....
          “tidak”
“ehh? Kenapa”
“huft... aku sebenarnya sudah mencari klub yang cocok untukku namun sejauh ini tidak ada yang cocok untukku”
“kalau begitu kebetulan kami juga belum mendapatkan anggota untuk klub kami”
Aku pun heran mengapa dia masih saja belum mendapatkan anggota padahal masih banyak siswa yang berada di sekolah ini
“padahalkan masih banyak siswa di sekolah ini kenapa kau tid-“
“sudah ku tawarkan ke semua siswa baru di sekolah ini tapi tidak ada yang mau”
“haaahh?!” dengan nada tinggi
“ehm tapi kurasa aku belum melihatmu jadi aku ingin berusaha menawarkan klub ku ini”
“yak apa kau menghafal semua siswa baru yang ada di sekolah ini?”
“tapi sebetulnya apa yang membuat semua tawarannmu ditolak?”
“itu karena suatu syarat...”
“apa syaratnya ?”
“siswa harus tinggal di kostan”
Sejenak aku terdiam karena heran mendengar jawaban dari perempuan ini
“eh? kost katamu”
“iya salah satu persyaratannya adalah itu”
          “hehhh... persyaratan macam apa itu”
          “ngomong – ngomong kamu ngekost atau tidak?”
          “ehm kalau kau bertanya seperti itu... iya sih sekarang aku sedang tinggal di kostan”
          Tiba – tiba saja perempuan ini menarik tanganku dengan kencang dan membawaku lari.


          Setelah sampai di suatu tempat yang masih belum kuketahui aku berada di depan ruangan... yah kelihatannya sih ini ruangan klubnya.dan benar saja setelah aku dibawa masuk oleh perempuan ini tempat ini adalah ruang klub
“Tiara!!!... Aku dapat anggota baru!!!” dengan nada yang keras
“hoi apa maksudmu anggota baru”
“hei tifa kamu sudah dapat anggota baru” ucap seorang perempuan yang duduk di dalam ruangan l;ub tersebut
“iya sekarang kita mendapatkan satu anggota”
Kemudian aku melepaskan tanganku dari genggaman perempuan ini
“ hei tunggu dulu apa maksudmu anggota baru... sebetulnya walaupun aku berada di kost bukan berarti aku bersedia ingin bergabung”
“sudah kuduga kau mengajaknya dengan cara paksa”
“habisnya...aku sangat ingin mendapatkan anggota baru” dengan wajah yang sedikit menunduk
“yah tapi bukan begitu juga caranya”
“ehm baiklah... kalau kamu ingin pergi maaf sudah memaksamu” dengan wajah yang sedikit kecewa”
Melihatnya seperti ini aku tiba – tiba merasa tidak enak kepadanya yang telah susah payah menungguku tertidur sampai dia juga ikut tertidur hanya untuk mengajakku bergabung... lalu tanpa sadar aku mengatakan...
“baiklah aku akan ikut klub ini”
          “benarkah!!”
          “apa!! Mengapa aku mengatakan hal tersebut”ucapku dalam hati
          “whoa kenapa kau sambil berubah pikiran begitu hebat juga kau tifa”
          “eh? aku tidak melakukan apa – apa”
          Dan begitu lah bagaimana ceritanya aku masuk ke klub yang baru dibuat dan masih beranggotakan 3 orang terdengar aneh sih untuk syaratnya dimana kita harus tinggal di kost tapi aku tidak memperdulikan lagi hal itu karena keceplosan jadi aku bergabung dengan klub ini
          “ngomong – ngomong aku belum tau nama kalian”
          “baiklah perkenalkan namaku Tiara dan orang yang sudah memaksamu untuk bergabung itu namanya Tifa “
          “oh begitukah dan aku ingin bertanya satu lagi... nama klub ini apa?
          “kost...”
          “eh?... Kost? Nama macam apa itu” sambil memasang wajah bingung
          “ehm jangan mengejek yahh itu karena kami susah mencarikan nama yang cocok”
          “baik baik terserah kalian lalu apa kegiatan di klub ini?”
          “belum ada”
          “syukurlah kalau begitu aku bisa bersantai tanpa menguras tenagaku di klub ini aku sangat bersyukur” ucapku dalam hati
          “anak aneh mengapa kau tersenyum begitu?”
          “ehm yah bukan apa – apa”
          “oh iya aku belum tau namamu siapa namamu?”
          “oh iya aku sampai lupa perkenalkan namaku Nata”
          Setelah tidak sadar mereka mengobrol.. iya mereka mengobrol karena aku sangat tidak ingin menghabiskan waktuku untuk hal yang menguras energi ini, tiba – tiba bel masuk berbunyi menandakan semua siswa harus masuk ke kelas masing – masing
          Kemudian kami berjalan menuju kelas bersama – sama
          “ehm nata kamu masuk kelas apa?” tifa bertanya kepadaku
          “kelas 1-B kenapa?”
          Setelah aku menjawab pertanyaan tersebut wajah mereka sedikit terkejut
          “wah berarti kita satu kelas dong” jawab tifa
          “ahh syukurlah” dengan nada lesu
          “hehh kau ini ternyata orangnya pemalas sekali” ucap tiara kepadaku
          Setelah kami menuju ke kelas kami... kami pun duduk di tempat duduk masing – masing sambil menunggu wali kelas kami untuk masuk yah mungkin untuk menanyakan tentang klub itu
          “hei nata sudah dapat klub?”
          “sudah memangnya kenapa?”
          “heeh tak kusangka kau bisa mendapatkannya... apa namanya”
          “Kost”
          “pfftt... nama macam apa itu”
          “hoi sudahlah jangan mengejek!”
          “haha maaf – maaf habisnya namanya lucu sih”
          Kemudian bu siska yaitu wali kelas kamipun masuk ke kelas kami
          “selamat siang anak – anak bagaimana dengan klubnya sudah bergabung semua?”
          “sudah” jawab kami semua
          “baiklah aku ingin menanya seseorang... hmm kamu yang diujung” menunjuk dimana aku duduk
          “apa kenapa langsung aku yang ditanya?!!” ucapku dalam hati
          “baiklah kamu yang diujung katakan klub apa yang kamu ikuti?”
          “baiklah klub yang kuikuti namanya Kost...”
          Sontak saja itu membuat kelas menjadi ramai karena mereka semua mentertawakanku dengan nama klub yang aneh itu
          “hahaha klub apa itu aneh sekali namanya”
          “Kost? Memangnya kau ingin membuat Kostan di sekolah ini haha yang benar saja”
          Ahh aku pasrah saja dengan tertawaan mereka karena memang nama itu sedikit aneh
          “baik cukup sudah baiklah ibu di sini akan membagikan formulir untuk biodata sekolah kalian”
          “hmm jadi ini yah sebabnya bu siska meminta kami untuk mengikuti klub” ucapku dalam hati

          Setelah itu pun kami semua mengumpulkan formulir tersebut dan bu siska meminta kami untuk tetap berada di kelas karena kami akan berkenalan dengan guru mata pelajaran kami. Begitulah ceritanya aku bisa  masuk klub yang bernama “Kost” ini dan aku sebetulnya tidak ada niatan sama sekali untuk mengikuti klub ini tapi apa boleh buat lebih baik kuikuti saja terlebih dahulu dan aku mengharapkan kedepannya aku di klub ini tidak terlalu banyak membuang energiku.

Penutup : mungkin di ilustrasinya kurang bagus hehe... karena saya masih belajar dalam menggambar semoga kedepan makin membaik yahh... do'a in hihi :D dadah sampai jumpa di chapter depan (peace)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kost club - Chapter 4

Kost Club! - Chapter 6