Kost club - Chapter 4


Chapter 4 
Namaku adalah...
Pagi ini kami masih terpikirkan oleh masalah anggota baru dan tentu saja sikap tiara yang terus memaksaku untuk mencari anggota baru tidak bisa berhenti, padahal dia sudah tau kalau aku tidak bisa berinteraksi dengan seseorang.
Jam masih menunjukkan jam tujuh lewat lima belas menit... yah itu masih belum masuk jam belajar, kenapa masih masuk jam belajar? Karena sekolah kami ini memang sekolah yang  agak aneh...yaitu jam masuk sekolahnya jam enam lewat tiga puluh sedangkan mulai belajar jam delapan, hehe memang aneh sih... tapi kita tidak membicarakan tentang itu karena sekarang kita membahas apa yang terjadi pagi ini... dan pada saat ini aku,tifa dan tiara sedang  berjalan menuju ke kantin dan sebelumnya...
“Nata!” panggil tiara
“huh... Ada apa tiara?” jawabku dengan lemas
“ayo kita ke kantin aku ajak tifa juga sekalian”
“hoamm... aku tidak mau kalian pergi berdua saja”
“hehh Kau ini!!!, kau sudah tidak becus dalam berinteraksi dengan orang,tidak bisa mencarikan anggota klub baru,dan sekarang tidak mau diajak ke kantin mau kau ini apa!!!” dengan nada yang cepat dan keras
“huh... aku mau tidur hoammm”
“HAAA!!! Tidak bisa kuterima”
Tiba – tiba saja dia menjatuhkanku dari bangku dimana aku duduk, dan sontak saja aku langsung terjatuh...
“tidak bisa pokoknya kamu harus ikut denganku!!!”
“hehh baiklah”
“maafkan kami yah nata” ucap tifa
“ehmm ya tidak apa-apa juga”
Dan oleh sebab itu aku dibawanya ke kantin...
“nata nanti kamu yang traktir aku ya” ucap tiara dengan wajah yang manis
“nggak bakal!!!” jawabku dengan nada sedikit kesal
“ahh kamu memang tidak bisa diandalkan”
“ternyata memang itu niatmu mengajakku ke kantin” ucapku dalam hati
Setelah kami mendapatkan tempat duduk dan memesan makan kami membicarakan tentang masalah klub kami yang tidak kunjung selesai
“hei nata bagaimana tentang anggota baru?” tanya tiara
“yahh... itu” jawabku bingung
“jangan bilang kamu masih belum bisa mendapatkannya”
“yahh begitulah”
“haduhh gimana ini waktu kita hanya tinggal 1 minggu lagi dan kita masih belum mendapatkan setidaknya satu anggota saja” ucap tiara dengan nada yang lesu
“yahh mau bagaimana lagi kita masih harus semangat” ucap tifa menyemangati
“yahh kalau ngomong sih gampang”jawab tiara
Setelah itu kami bertiga langsung menyantapi makanan yang sudah kami pesan tadi, setelah itu kamipun langsung kembali ke kelas kami... dan tiba-tiba saja tepat di depan pintu kami bertiga melihat lelaki yang tergesa-gesa seperti maling yang sedang diburu oleh polisi saja... dan tentu saja karena lelaki itu tidak melihat dia tiba-tiba saja langsung menabrak si tiara, dan tiarapun langsung terjatuh...
“aduhh sakit tau...” ucap tiara kesakitan
“ehmm maaf yah” ucap lelaki itu sambil meminta maaf
“ehmm tiara kamu tidak apa-apa?” tanya tifa sambil berekspresi khawatir
“yahh tidak apa-apa sih”
“ehmm sini biar aku bantu berdiri” ucap lelaki itu
“ehmm iya terima kasih” jawab tiara
Dan akhirnya lelaki itu membantu tiara berdiri

“ehmm kalau begitu aku minta maaf sekali lagi hehe”
“ehmm iya kapan-kapan kalau mau ke kantin jangan berlari seperti tadi”
“ehehehe iya ngak akan kuulangi lagi”
“hmm dan sepertinya kamu ini sekelas denganku”
“huh?”
“iya kamu ini siapa yah... hmmm... oh iya tirawa kan!!!”
“HAA!!! Mana ada namaku tirawa!!!”
“hehe maaf cuman bercanda namamu tiara kan”
“ehmm iya lalu namamu?”
“perkenalkan namaku  “Niko””
“ehmm Niko kah salam kenal” ucap tifa
“hmm salam kenal” ucapku
“yahh salam kenal juga” ucap tiara
“baiklah aku mau makan dulu dari kemarin siang aku belum makan... maklum anak kost”
“huh?” pikirku dalam hati
“baiklah sampai ketemu dikelas... dadah”
Dan setelah itupun kami bertiga berbicara diperjalanan menuju ke kelas
“hei tiara” panggilku
“ehm aku tau dia anak kost kan” ucap tiara
“tapi apakah kamu tidak pernah bertemu dengannya pada saat menawarkan klub kita tifa?” tanya tiara
“ehmm seingatku tidak ada wajah seperti dia pada saat aku menawarkan klub kita” jawab tifa
“ehmm begitu yah” ucap tiara
Dan akhirnya kami sampai di kelas dan bertepatan pula dengan jam masuk pelajaran dan akhirnya kami langsung melakukan proses belajar...dan akhirnya pada jam istirahat kami bertiga berbincang lagi soal lelaki yang bernama niko itu
“ehm jadi bagaimana sudah seharusnya kita mengajak dia ke klub kita” ucapku
“yahh tapi bagaimana caranya itu tidak semudah seperti yang kau bayangkan” jawab tiara
“kalau begitu kau yang cari akalnya”
“heh? Aku”
“tentu saja itukan tugasmu”
“grr seenaknya saja” ucapku dalam hati
“ehmm baiklah kita pikirkan sama-sama saja” ucap tifa
“hehh kau selalu saja memihak nata” ucap tiara
“eh? tidak begitu kok”
“hmm apa yah” pikirku dalam hati
“yak aku harus ke toilet”ucap tiara
“heh kau ingin melarikan diri dari ini ya?” tanyaku
“hehh e..enak saja” jawab tiara sambil terputus-putus
“baiklah ku tinggal sebentar ya”
Dan setelah berlama-lama  kami memikirkannya tidak menghasilakn apapun danjuga tiara tidak kunjung balik padahal sudah hampir setengah jam dia belum balik ke kelas dan juga kami pun bingung ingin memikirkan apa
“ahh sudahlah aku menyerah” ucapku
“yahh kalau dipikirkan memang susah” ucap tifa
“hmm ngomong – ngomong tifa” ucapku
“hmm ada apa nata?” jawab tifa
“saat pertama kali aku bergabung dengan klub kost ini aku sudah melihat tiara disana memang yang membuat klub kost ini tiara?”
“ehmm iya kamu benar tiara yang membuat klub ini dan karena kami adalah sahabat sejak SD kami memang sudah dekat dan sebab itu aku ikut ke klubnya”
“hmm begitu yah... terus apa alasannya dia membuat klub ini”
“yahh kalau itu katanya dia ingin membuat klub yang menyenangkan itu saja”
“yahh tidak heran kalau hasilnya menjadi serumit ini ketuanya saja tidak memikirkan apa yang akan dilakukannya” ucapku dalam hati
“fyuhh... baiklah aku sebaiknya menjemputnya ke toilet aku yakin dia hanya bersembunyi disana”
“eh tapikan itu toilet perempuan” tanya tifa
“yahh kau betul juga tapi apa boleh buat aku harus menjemput gadis sialan itu”
“baiklah jangan sampai masuk kedalam toilet perempuan yah cukup didepannya saja” ucap tifa  sambil tersenyum kearahku
“ehmm baiklah”
Dan akhirnya aku menuju ke toilet dan saat aku sudah berada di tengah jalan menuju toilet aku mendengar ada suara teriakan perempuan seperti memarahi seseorang  di dekat tangga yang menuju ke lantai 3 sekolah kami, dan sontak saja aku terkejut karena yang kulihat ternyata adalah...

“Tiara”
Aku sangat terkejut saat melihat tiara seperti sedang dibully oleh perempuan, dan ternyata ada juga seorang lelaki yang memarahinya juga dan akupun langsung bersembunyi dibalik tembok
“huh itukan tiara” ucapku dalam hati
Aku tidak tega melihatnya diperlakukan begitu wajahnya nampak ketakutan, baru kali ini aku melihatnya ketakutan seperti itu dan akupun tidak bisa melakukan apa-apa dan kakikupun merasa gemetaran
“ hei apa hubunganmu dengan  niko!!?” ucap si gadis yang sedang membullynya
“hu-huh ti-tidak ada apa-apa” jawab tiara lemas
“HAH!!! tidak ada apa-apa katamu?“ ucap gadis itu
“PLAK!!!” suara tiara yang dipukul
“a-apa dia sampai dipukuli... apa yang bisa kulakukan!!!” ucapku dalam hati sambil menutup mulutku
“ Hah kau ini memang harusnya diberi pelajaran!!!” ucap pria yang ada di dekat gadis yang sedang membully tiara
“BRAKK!!!” tiara dipukuli lagi
“Su-sudah kukatakan aku tidak ada hubungan dengan niko”
“hah kau ini memang tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku jangan harap bisa mendapat kan niko” ucap perempuan yang sedang membullynya sambil menarik rambut tiara
“baiklah kalau sampai aku ketemu denganmu dengan niko lagi kau akan tau akibatnya!!!”
Dan setelah itupun mereka yang membully tiarapun pergi sedangkan aku yang terduduk gemetaran tidak bisa melakukan apa-apa hanya terdiam. Dan beberapa saat kemudian aku melihat tiara lewat didepanku
“ti-tiara!!! Kamu tidak apa-apa?” tanyaku
Dengan suara yang kecil dia menjawab
“kau ini memang tidak bisa diandalkan”
Sambil mengeluarkan airmata dia berlari ke arah kelas... akhirnya aku mengejarnya ke arah kelas, sesampainya aku dikelas tiba-tiba ada tifa diddepanku dan bertanya kepadaku
“hey nata tiara kenapa?”
“ehmm kalau itu”
“tolong beritahu aku sekarang dia berlari ke atap sekolah kita”
“apa? Di atap sekolah”
“ya kurasa di situ”
“baiklah kalau begitu kita kesana”
Akhirnya kamipun berlari menuju ke atap sekolah, sesampainya di depan pintu atap sekolah kami...
“hey tifa...” ucapku
“hmm ada apa?”
“karena kau adalah sahabatnya dari dulu sebaiknya kau saja yang bertemu dengannya sepertinya dia tidak mau bertemu denganku”

Dan langsung saja aku meninggalkan tifa dan menuju kembali ke kelas dan akhirnya aku tidak bertemu dengan tiara karena masih merasa takut karena kejadian dan apa yang diucapkannya tadi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kost club - Chapter 2

Kost Club! - Chapter 6