Kost Club! "Chapter 7"

Chapter 7
Hari yang menyenangkan

Akhirnya setelah kami diberikan sanksi kami langsung mengerjakan sanksi pertama, yaitu membersihkan toilet kedua pria itu diperintahkan untuk membersihkan empat toilet perempuan dan 1 toilet guru sedangkan aku dan Niko membersihkan empat toilet laki-laki dan satu toilet guru. Dan setelah berjam-jam kami membersihkan toilet tiba-tiba kami berempat dipanggil lagi keruang BP/BK, dan ternyata kami berempat langsung disuruh oleh guru BK untuk pulang kerumah dan membuat surat pernyataan.
Akhirnya aku dan Niko kembali ke kelas untuk mengambil tas kami, semua orang memerhatikan aku dan Niko seolah-olah kami adalah penjahat yang paling diincar oleh dunia, satu sekolah memerhatikan kami berdua, yah memang menurutku sekolah ini adalah sekolah yang teladan dan jarang sekali terjadi kejadian semacam ini.
Tiba-tiba saja Tiara dan Tifa menghampiri kami berdua
“Nata... Niko!!!”
“Huh? Tiara?”
“Apa kalian baik-baik saja?” tanya tiara
“Yah enjoy saja seperti biasa... kayaknya sih hehe”
“Kalau kamu Nata?”
“yah begitulah”
“hm? Apa maksudmu begitulah?”
Aku dan Nikopun langsung meninggalkan Tiara begitu saja dan langsung pulang kerumah bersama Niko, namun didepan sekolah tiba-tiba Tara mengejar kami berdua didepan sekolah dan menanyakan kepada kami sekali lagi “Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian pulang?”, akhirnya aku dan Nikopun menjelaskan apa yang telah terjadi pada kami berdua.
“Yah begitulah, jadinya kami jadi terkena skors karena si bodoh ini melakukan hal-hal yang aneh”
“Hoi siapa yang kau sebut si bodoh hah?”
Tiba-tiba Tiara berteriak “AKU TIDAK BERCANDA!”
“Yah... tunggu dulu tiara ini juga-“
“Aku sudah melukai Nata, sekarang aku telah menyakiti kalian berdua”
“Yah kalau soal babak belur kemarin kita tidak usah dipikirkan lagi”
“Aku telah banyak berbuat salah!”
Setelah percakapan itu kami semua melihat Tiara mengeluarkan air matanya yang begitu mengalir deras jatuh melalui pipinya, dan spontan Niko langsung memegang kedua bahu Tiara.
“Hei kamu jangan menangis”
“Mana bisa aku menghentikan tangisanku karena kesalahanku”
“huft... baiklah kalau kamu memang merasa bersalah tolong jangan menangis lagi, kami sekarang ingin pulang...”
“TIDAK! Aku tidak ingin kalian pulang!”
Setelah beberapa menit Niko berusaha menenangkan Tiara akhirnya Tiara bisa tenang kembalo, dan kamipun langsung beranjak pulang walaupun kami melihat raut wajah Tiara yang masih merasa bersalah.
Setelah lepas dari apa yang telah terjadi kemarin akhirnya aku merasakan hari yang menyenangkan sepanjang hidupku, dan kau tahu apa itu? yap hari dimana aku bermalas-malasan dirumah dan menikmati hari yang sungguh nikmat ini, aku bermain game, menonton televisi, dan membaca Light Novel kesukaanku, dan semua itu berjalan lancar sampai pada akhirnya ada yang menelponku di siang hari, dimana rencananya aku akan tidur siang.
“Hallo siapa ini aku ingin tidur siang jadi kututup ya”
“HOI!!! Tunggu dulu!”
“Huh? Tiara?”
“Oh kau mengenaliku yah rupanya”
“darimana kau mendapatkan kontakku yang sudah kusembunyikan dengan keamanan tingkat tinggi”
“Yah kalu itu kau memang bodoh, kau tidak ingat pada saat pengisian formulir siswa kelas kita?”
“Ternyata dari situ kau mendapatkannya”
Setelah mengobrol sedikit dengan Tiara aku berusaha untuk mengatakan “Aku ingin tidur”, namun ternyata dia sudah didepan rumahku menungguku bersama Tifa disampingnya. Kemudian aku akhirnya membukakan pintu kostanku dan menghampirinya.
“Hoaamm ada perlu apa kau disini, bukannya masih sekolah jam segini?”
“Kami masih berada di jam istirahat, jadi begini aku ingin membicarakan soal Niko”
“Huh?”
“Hpanya yang Huh?”
“Yah... bukan maksudku kau masih ingin memasukan dia ke dalam klub kita?”
“Tentu saja, jadi kau ajak dia nanti ya kita ketemuan setelah jam pulang sekolah kita ketemuan di taman dekat sekolah kita saja”
“Yah baiklah terserah kau saja”
“Dan itu...”
“Hm?”
“Soal yang kemarin... aku minta maaf”
“Sudah kukatakan aku baik-baik saja, kau sudah kumaafkan dan bahkan aku bahagia bisa ada dirumah dari pagi tadi”
“Dasar pria aneh”
“Terserah kau mau memanggilku apa tapi sekarang aku mau tidur jadi sampai nanti”
“Hmm baiklah sampai nanti” sambil tersenyum lebar
Akhirnya aku bisa melihat Tiara yang tersenyum kembali, yah walaupun sifat cerewetnya kembali lagi, namun justru itu yang kuinginkan kami bisa kembali lagi seperti semula.
Aku langsung menghampiri kamarku yang berada di lantai dua kostanku, sesampainya aku dikamarku aku langsung mengirim pesan ke Niko bahwa aku akan datang menghampirinya dan mengajaknya ke taman, walaupun aku tidak mengatakan bahwa kami akan mengajak Niko ke klub kost kami, dan setelah itu akupun langsung beranjak tidur.
Setelah aku sedang tertidur pulas aku dikejutkan oleh suara teleponku yang berdering dan pada saat kuangkat telepon itu dengan keadaan setengah tidur ternyata yang menelponku itu adalah Niko.
“Hoaamm... siapa ini?”
“Hei Nata ini aku Niko,,, wah kayaknya kau sedang tertidur pulas yah”
“Terserah apa katamu”
“Jadi bagaimana jadi atau tidak?”
“Tentu saja jadi aku akan menjemputmu”
“Oke jemput aku di lapangan sepak bola dekat Jalan Burung dara”
“Baiklah”
Akupun langsung beranjak berdiri dari kasurku dan mengenakan pakaian kaos dan dilapisi jaket beserta celana pendek warna coklat, dan aku langsung menjemput Niko kearah lapangan sepak bola. Sesampainya aku disana aku sedang melihat Niko yang bersemangat sekali bermain bola lalu aku memanggilnya dengan nada yang tidak begitu keras.
“Niko...”
“Hm? Ohh Nata suadh sampai yah”
Lalu Niko menghampiriku
“Baiklah sekarang saatnya berangkat?”
“Iya sekarang saatnya berangkat”
Akhirnya aku dan Niko berangkat menuju taman yang sudah aku dan Tiara janjikan, dan ditengah jalan aku bertanya kepada Niko apakah dia sudahmempunyai klub.
“Yah belum ada sih tapi kayaknya aku akan ikut klub bola karena dari SMP aku sudah mengikuti klub bola, memang kenapa kamu bertanya seperti itu”
“Yah tidak apa-apa”
Tiba-tiba perasaanku jadi tidak enak setelah mendengar pernyataan tadi dan aku tidak yakin bisa membawa Niko ke klub kost kalau dia saja dari SMP sudah mengikuti klub bola. Akhirnya kami sampai di tempat perjanjian kami dan ternyata Tiara yang sedang duduk bersama Tifa di kursi taman yang berada di dekat pohon yang daunnya mulai berjatuhan karena ditiup angin, aku langsung menghampirinya bersama Niko.
“Hoi lama sekali kalian...”
“Kau saja yang datang lebih awal... ini kan masih jam lima”
“Ahh kau betul juga... dan pasti kau bisa bangun karena ditelpon oleh Niko kan?”
“HA! Kenapa dia bisa tahu” kataku dalam hati
“Yah baiklah ada yang ingin kubicarakan kepada kau Niko”
“Hm? Apa itu?”
“Ikutlah ke klub kami klub kost”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kost club - Chapter 2

Kost club - Chapter 4

Kost Club! - Chapter 6