Kost club - Chapter 1
"Awal kisah di SMA"
Hallo Semua... Perkenalkan namaku
“Nata”.sebelum kita mulai cerita ini aku ingin curhat sebentar sekarang aku
sudah menjadi remaja SMA dan sebetulnya...
Aku tidak
suka itu
Kau ingin tahu kenapa ?... yah
karena menurutku aku adalah seseorang yang tidak mau merepotkan diri dan kalian
pasti tahu bagaimana kehidupan remaja SMA..? sangat merepotkan contohnya kalian
akan mendapatkan tugas yang begitu membukit,waktu pulang sekolah yang begitu
lambat, dan masih banyak sebetulnya hal-hal merepotkan yang aku tidak suka
dikehidupan remaja SMA
Apalagi soal pertemanan... aku
paling susah kalau diajak berteman karena menurutku bersantai dirumah itu akan
lebih menyenangkan dibandingkan dengan jalan-jalan diluar...
Ah sudahlah yang pasti aku sangat
tidak menyukai kehidupan di SMA ini namun mau bagaimana lagi aku memang harus
menghadapinya ... dan hari ini adalah hari pertamaku di SMA dan aku sudah tidak
tau kerepotan apa yang akan menghampiriku.
Ting tong... bel masuk sudah
berbunyi aku bergegas mengambil tempat duduku...
Hufftt... aku menghela nafas karena kebosanan, dan setelah
beberapa menit ada seseorang yang memanggilku.
Nata!!! Dia memanggilku dengan
cukup keras dan saat kupalingkan wajahku ke arah seseorang yang memanggilku
ternyata dia adalah temanku di SMP.
Tunggu biar kuperjelas diatas
sudah dijelaskan kenapa aku tidak suka berteman itu memang benar tapi lain
halnnya kalau sudah seseorang yang menghampiriku dan selalu memntaku untuk
berteman dengannya.
Baiklah perkenalkan nama dia adalah
Riki dia adalah teman nempelku dari SMP entah kenapa dia ingin berteman
denganku tapi tak apalah selama dia tidak menggangguku.
“Hei ternyata kita satu kelas
ya...”
“hm iya terserah kau saja”
“hee.. ternyata sifatmu masih
dingin saja”
“terserah...”
Oh iya satu lagi sebetulnya Riki
adalah anak yang berbeda dariku dia seperti orang yang berbanding terbalik
denganku dan sudah pasti aku tidak cocok berteman dengannya tapi entah mengapa kami
masih berteman dan itu bertahan sampai sekarang....
Dan setelah beberapa menit aku
berbincang dengan Riki dia mengambil tempat duduknya tepat di nomor dua paling
pojok tepat didepanku.
“huft kenapa harus didepanku
juga” pikirku dalam hati sambil menghela nafas
Lalu kemudian setelah beberapa
saat datanglah seorang wanita paru baya mengenakan pakaian seragam guru... dan
sudah pasti itu wali kelas kami.
“ Hallo semuanya bagaimana kabar
kalian?”
“baik...”
“ah bagus!... sekarang aku akan
memperkenalkan diriku namaku siska salam kenal”
“salam kenal”
“huft mempunyai wali kelas yang
bersemangat seperti ini akan jadi ancaman bagiku” ucapku dalam hati.
“em... ibu di sini sebaga wali
kelas kalian dan semoga kita bisa membuat kelas ini menjadi menyenangkan oke!”
“baik...”
“oh iya satu lagi seluruh siswa
disekolah ini diwajibkan mengikuti klub atau ekstrakulikuler di sekolah ini
tujuannya untuk membuat kalian para siswa bisa menghabiskan waktu kalian untuk
melakukan kegiatan menyenangkan di sekolah selain belajar”
“belajar saja membosankan apalagi
ikut klub segala! Ini akan membuat hariku terbuang sia – sia” ucapku dalam hati
sambil menundukan kepalaku di meja.
“eh? kau kenapa Nata..?”
“huh? Tidak ada apa-apa”
“hee pasti kau keberatan ikut
klub kan?”
“wah hebat sekali kau bisa
tahu...”
“yak masalahnya itu terpancar
sekali diwajahmu”
Setelah beberapa saat bel sekolah
berbunyi lagi
“ting tong.... diharapkan setiap
semua guru dan staf diharpkan berkumpul diruang rapat terima kasih”
“ehm... baiklah ibu ke ruang
rapat dulu kalian silahkan lihat – lihat suasana sekolah ini terlebih dahulu
supaya kalian lebih bisa mengenalinya”
“dan satu lagi... siapa saja yang
tidak mengikuti klub... ada sanksinya lhoo”
“Gawat!!!” seketika aku berteriak
karena kaget
“hmm? Kenapa kamu?”
“ehm... tidak apa-apa bu”
“yasudah kalau begitu ibu pergi
ya dadah”
Kemudian seluruh murid yang ada
di kelasku langsung berbondong-bondong meninggalkan kelas untuk berkeliling
melihat-lihat sekolah.
“hei Nata mau ikut nyari klub
denganku?”
“aaa... tidak terima kasih”
“hee? Apa kau masih tidak ingin
masuk klub?”
“hm... ya kayaknya sih begitu”
“huhh... cobalah sesekali
kehidupan di klub pasti sangat menyenangkan”
“huh? Terserah kau saja”
“heeh baiklah aku duluan ya”
“ya baiklah...”
Kemudian aku duduk sambil
menatapi langit dari dalam kelas.
“huft apakah aku memang harus
mengikuti klub...?” pikirku dalam hati
“siapa saja yang tidak mengikuti
klub... ada sanksinya lhoo...” seketika aku teringat kata-kata ibu siska dan
itu membuatku sangat terkejut.
“huh baiklah aku akan mencari
klub yang menurutku cocok denganku” kemudian aku keluar sekolah dan mencari
papan list klub yang ada di sekolahku.
“huh disinikah?”
“hei Nata sini...”
Tiba-tiba saja Riki memanggilku
dengan suara yang kencang
“huh ada apa?”
“kamu mau mencari klub ya?”
“memang kau kira aku datang
kesini untuk apa?”
Lalu aku mencari daftar klub yang
mungkin cocok dengan orang yang seperti diriku karena aku yakin orang sepertiku
tidak mungkin cuman satu di dunia ini.
“huhh sepertinya tidak ada yang
cocok denganku”
“hmm... biar kucarikan. . . aha!
Ketemu!”
“huh? Kamu dapat klub yang cocok
denganku?”
“tentu saja aku mendapatkannya
yaitu klub tata boga dan klub tatarias pffft”
“MANA MUNGKIN!!!”
“ya ya sudah. . . memang susah
mencari klub yang pas buat orang sepertimu”
“ahh baiklah sebaiknya aku
ketaman saja”
“eh ? kau mau ketaman ngapain ?”
“menenangkan diri...”
Kemudian aku langsung berjalan
menuju taman.dan saat aku sampai ditaman aku memilih tempat yang sunyi tepat
dibawah pohon untuk bersantai sambil memikirkan bagaimana nasibku kedepannya.
“huft... di sini lumayan sejuk
rupanya cocok untuk bersantai” dengan leganya aku langsung berbaring di bawah
pohon tersebut sambil menatapi dedaunan pohon dan langit yang cerah.


Komentar
Posting Komentar