Kost Club! - Chapter 5
Chapter 5
Bermasalah
Dan setelah kejadian itu aku dan tiara pun
tidak pernah berbicara lagi,jangankan berbicara bertemupun hanya sekedar
berpapasan saja dan baru kali ini aku merasakan perasaan yang tidak pernah
kualami selama hidupku yaitu “Gelisah”.
Entah kenapa perasaan gelisah ini selalu
menghantui isi kepalaku dan karena itu aku sangat terganggu dengan kegelisahan
ini...
Tiga hari telah berlalu dan selama tiga hari
itu aku belum pernah berbicara kepada tiara dan setiap aku berpapasan dengannya
dia langsung memalingkan pandangannya dan itu sudah pasti membuat diriku
sendiri menjadi merasa bersalah karena kejadian itu,dan setiap aku berusaha
ingin menegurnya dia selalu lari dariku... alhasil aku sekarang tidak bisa lagi
berbicara bahkan bertemu dengannya diruang klub lagi
Dan aku sudah memutuskan untuk tidak ke
tempat klub lagi,dan sudah kulakukan selama tiga hari ini dan tiarapun juga
tidak memperdulikannya,dengan begitu untuk sementara ini aku lebih baik begini
saja....
Hari ini seperti biasa aku menyendiri sendiri
di kelas dan padahal sekarang sudah waktunya jam pulang namun aku masih ingin bersantai di dalam
kelas dengan suasana sore hari yang begitu indah terlebih aku sekarang duduk di
dekat jendela yang langsung menuju ke arah lapangan sepak bola...
“ahh nyaman juga” ucapku dalam hati
“hmm kurasa tiara masih marah padaku”
“hahh semakin kupikirkan malah semakin
membuat kepalaku pusing”
“hmm baiklah lebih baik aku pulang saja”
Dan tiba-tiba pada saat aku beranjak menuju
pintu ada seseorang yang berlari menuju kelasku dan ternyata seseorang itu
adalah tifa dia nampaknya sedang terengah-engah... aku tidak tahu kenapa dia
sampai-sampai seperti orang yang sedang dikejar saja.
“eh!? tifa sedang apa kamu disini dan juga...
kenapa kamu seperti kelelahan begitu?” ucapku bertanya kepada tifa
“yah huft huft begini... huft” ucap Tifa yang
masih kelelahan
“hoi-hoi atur dulu nafasmu”
“huuuufffff.... haaaaahhh”
“hmm bagaimana sudah enakan”
“ehmiya sudah baikan”
“lalu ada apa kamu kesini”
“oh iya..itu..itu”
“Hm?”
“tiara!”
“huh ada apa dengan Tiara?!”
“dia dibully lagi!”
“a-apa!!!”
“kami juga tidak tahu kenapa dia bisa dibully
lagi”
“apa jangan-jangan dia habis bertemu dengan
niko?”ucapku dalam hati
“hei Tifa apa kalian tadi bertemu dengan
niko?”
“ehm... iya memangnya kenapa”
“gawat!”
“eh...memangnya kenapa?”
“perempuan yang membully tiara itu suka
dengan niko jadi apabila tiara sambil bertemu apalagi sambil berbicara ke niko
dia pasti akan kena bully oleh perempuan yang menyukai niko itu!!!” ucapku
sambil bernada kesal
“eh? pantas saja tadi dia terlihat seperti
mau menghindari niko”
“lalu sekarang dimana tiara?”
“dia berada di belakang sekolah dan dia menyuruhku
pergi untuk cari bantuan dan aku masih berharap kalau kamu masih ada di kelas
dan-“
“ehm jadi kamu ingin minta bantuanku yah?”
“iya benar sekali Cuma kamu yang bisa
menolong tiara”
“maaf...”
“he!? Kenapa”
“aku tidak bisa membantunya aku tidak mau
kalau sesampainya disana hanya melihat tiara yang sedang dipukuli lagi”
“kamu pasti bisa menolongnya!”
“ehm tidak cari saja orang lain.. sekarang
aku ingin pulang dah”
Baru saja lima langkah dari tifa,tifa
tiba-tiba berteriak
“KUMOHON TOLONG TIARA!!!”
Setelah aku melihat ke arah tiara yang berada
di belakangku,aku terkejut melihatnya mengeluarkan air mata dan meminta tolong
sampai seperti itu,karena aku melihatnya menangis seperti itu aku sejenak aku terdiam...
“aku yakin kita bisa kembali lagi seperti
dulu hiks...”
“dan aku yakin kalau kamu mau menolongnya
kali ini kamu pasti bisa kembali berteman dengannya..aku yakin itu”
Sambil mengeluarkan air mata yang begitu
banyak dia terus meminta tolong kepadaku,dan pada saat itulah aku langsung
menggenggam tangan tifa...
“baiklah sekarang kita tolong Tiara!” ucapku
dengan nada yang tegas
“ehmm hiks... terima kasih Nata”
“hehh seharusnya aku yang terima kasih karena
kamu sudah membangkitkan kepercayan diriku sampai diatas rata-rata... baiklah
ayo”
“ehm iya”
Dan kamipun langsung berlari menuju ke
belakang sekolah,dan sesampainya kami di sana aku sudah melihat tiara yang
sedang dipukuli oleh laki-laki yang
memukulnya waktu itu dan aku pun langsung melepas genggamanku dari tifa
dan langsung berlari kencang menuju tara
“TIARA!!!” ucapku sambil berlari kencang
“huh? Nata” ucap tiara
“BLAK”
Dengan spontan aku langsung menghajar lelaki yang
sedang memukuli tiara
“heh! Nata ngapain kamu di sini?” tanya tiara
“yahh kalu aku tau ini sangat tidak
kusukai,tapi kalau tidak karena diajak oleh teman masa kecilmu yang satu itu
aku tidak akan berada di sini”
“A-apa maksu-“
“dan juga jujur karena aku ingin kembali lagi
bersama lagi dan aku ingin klub kost kembali lagi seperti semula. dan juga
karena urusan klub kita masih belum selesai kan?”
“oh iya dan juga maaf datang telat dan sudah
membuat wajahmu sampai berantakan begitu”
“ehm i-iya”
“Heh! Sekarang ada yang sok jadi pahlawan ya”
ucap lelaki itu
“hmm iya memang kenapa?” dengan nada yang
sedikit lesu
“heh kau pikir kau bisa mengalahkanku” ucap
lelaki itu
“hmm entahlah... sebenarnya aku juga dipaksa
datang kesini”
“hah! baiklah tidak usah banyak omong akan
kuhajar kau!!!”
“tiara lari dan jangan pedulikan aku!!!”
ucapku sambil berteriak kepada Tiara
“BLAK!!”
Dan tentu saja dengan satu kali tamparan pria
yang berbadan lebih besar dariku aku langsung terkapar ke tanah... dan
pukulannya itu sangat sekali
“aww sakit” ucapku sambil kesakitan
“NATA!!!” ucap Tiara
“jangan pedulikan aku lari saja!!!” sahutku
sambil berteriak
“ehm baiklah” jawab Tiara
“baiklah sekarang kita lanjutkan ini” ucapku
“BRAKK!!!”
Dan akhirnya aku babak belur sampai-sampai
aku pingsan tak berdaya,sampai akhirnya aku dibangunkan oleh seseorang
“hei Nata bangun!”
“ehmm siapa dia?” ucapku dalam hati dengan
pengelihatan yang masih samar- samar
“hei Nata bangun!”
“ehm Niko” ucapku yang sudah mulai sadarkan
diri
“ka-kau kenapa?”
“Nata kamu tidak apa-apa?”tanya Tifa sambil
memasang raut wajah cemas
“ehmm sudah tidak apa-apa” jawabku
“tidak apa-apa kepalamu kau babak belur
begini apanya yang tidak apa-apa,sekarang kita pergi ke uks” ucap Niko
“ehm baiklah...”
“Aduh!”
“eh... kau kenapa?”
“sepertinya kakiku juga dihajar dengannya”
“ahh... baiklah aku akan menggendongmu”
Akhirnya aku digendong oleh Niko dan selama pelajaran aku melihat Tiara
yang menundukan kepalanya aku tidak tahu kenapa tapi lebih baik aku mengurus
diriku dulu,dan akhirnya kamipun sampai di ruang uks.
“baiklah sekarang kamu berbaring dulu dan Tifa
tolong bersihkan dulu lukanya ya aku akan ambilkan kotak P3K dulu” ucap niko
“ehm baiklah” jawab Tifa
Kemudian tifa langsung mengambil kain basah
dan membersihkan luka dan bengkak di berbagai bagian badanku
“aw!!” ucapku kesakitan
“eh! apa sakit?” tanya Tifa
“yahh tidak juga” jawabku
“ehm ngomong-ngomong si tiara kemana? Tanyaku
ke Tifa
“ehm kalau itu dia masih tidak mau bertemu
denganmu karena mungkin dia merasa bersalah” jawab Tifa
“eh merasa bersalah? Untuk apa?”
“ehm entahlah”
“suruh dia masuk...”
“ehm baiklah”
Kemudian tifa langsung menghampiri tiara yang
sedang berada di luar
“Tiara masuk yuk Nata menunggumu” ajak Tifa
“ehmm tidak usah...dan aku akan pulang duluan
jadi sampai ketemu besok”
Kemudian Tiara langsung berlari meninggalkan
ruang uks
“dia tidak mau masuk dan pulang lebih dulu”
ucap Tifa
“ehm yasudah tidak apa-apa” jawabku
“yah baiklah aku sudah membawa kotak P3Knya
dan sekarang waktunya mengobatimu hehe..” ucap niko sambil memasang wajah jahat
“tidak,tidak,tidak perasaanku mulai tidak
enak”ucapku dalam hati sambil memasang wajah takut
“SREK!!!”
“AAAAAAAAAAAA!!!!”
“yahh maaf-maaf Nata aku berlebihan” ucap
niko
“maaf kepalamu ini sangat menyakitkan tau!”
ucapku kesakitan
“ehm ngomong-ngomong ada apa diantara kalian
bertiga” tanya Niko
“iya- kalau itu..” jawabku ragu
“heh? jangan-jangan masalah cinta ya!!!”
“HEH!? apa maksudmu bukan begitu!”
“jadi begini...”
Akhirnya aku menceritakan semua apa yang
sudah terjadi
“ehm jadi begitu ya” ucap Niko
“HAHAHA ternyata mereka berdua sedang
bersaing merebutkan diriku yah HAHAHA!” dengan nada sombong dan wajah yang percaya diri
“yah sebenarnya dari perkataanmu tadi tidak
sepenuhnya benar” ucapku dalam hati
“hmm baiklah jadi tiara menjadi begini karena
aku yah...” ucap Niko dengan sedikit murung
“yahh bukan berarti ini semua salahmu kok”
ucap Tifa yang berusaha menghibur
“hmm baiklah kalau begitu kita harus
menyelesaikan masalah ini!” Ucap niko yang merasa bersemangat
“ma-maksudmu apa?” ucapku bertanya kepada Niko
“yah kita akan membantu tiara menyelesaikan
masalahnya!”
“huh apa bisa? Bukannya kita nanti akan
berurusan dengan orang yang sudah membuatku babak belur begini”
“yah kita akan lawan dia tenang saja”
“ehm... aku tidak ikut”
“eh kenapa nata?” tanya Tifa
“yah menurutku itu percuma”
“nata tolong tiara kumohon,bukannya
keinginanmu ingin kita kembali lagi seperti biasa?” ucap tifa yang meminta
pertolongan kepadaku
“ehmm-itu”
“eh seperti biasa memang ada apa?” tanya Niko
“oh iya aku belum memberi tahumu tentang klub
kami” ucap Tifa
Kemudian aku memberitahu niko tentang klub
kami tapi...
“HUAHAHAHAHAHA! Kost? Klub macam apa itu”
terbahak-bahak niko mendengarnya
“yak-padahal tidak ada yang lucu dari
kata-kataku tadi” ucapku dalam hati
“ohh jadi rencananya kalian ingin mengajakku
ke klub ini karena aku tinggal di kostan?” ucap niko
“yah singkatnya begitu” jawabku
“jadi bagaimana nata kamu ikutkan” ajak Tifa
“hmm apa boleh buat...aku ikut” jawabku
“syukurlah terima kasih nata” jawab tifa
sambil tersenyum
“ehm... sama-sama” jawabku sambil memalingkan
pandanganku
“baiklah untuk masalah klub kalian akan
kupikirkan,tapi untuk sekarang kita fokus pada masalah tiara” ucap Niko
“ehm aku punya ide” ucapku
“eh? apa itu?” tanya Niko
“bagaimana kalau kita langsung panggil guru
saja”
“hmm memang itu ide yang bagus tapi kalau
kita tidak memiliki bukti yang kuat pihak gurupun tidak akan percaya, jadi di
sini kita akan membuat bukti yang kuat supaya guru bisa menghukum lelaki dan
gadis yang kurang ajar seperti mereka hehehehe” sambil memasang wajah jahatnya
lagi
“iyak-itu seperti kau ingin menyiksa mereka”
ucapku dalam hati
“jadi baiklah saatnya kita persiapkan rencana
untuk menyelamatkan tiara dan rencana ini kita namakan Operasi badak gila!!!”
“eh? tunggu dulu kenapa namanya Operasi badak
gila?” tanyaku
“eh? karena katamu badan mereka besar kan?”
jawab Niko
“yah terserah kau”
Dan begitulah akhirnya kami memutuskan untuk
membuat “Operasi badak gila” yang dibentuk oleh Niko, dan walaupun aku tidak
yakin bisa menang dari orang yang berbadan besar yang sudah menghajarku sampai
babak belur dan aku tidak tahu untuk yang kedua kalinya apakah aku akan babak
belur lagi... tapi apapun itu kurasa aku memang harus melakukannya karena ini
juga permintaanku supaya kami bisa bersama lagi,dan juga.... ini juga
permintaan dari Tifa.
Komentar
Posting Komentar